Rabu, 08 Februari 2012

10 Gitaris Paling Berpengaruh Di Indonesia




10. Pay Siburian

Parlin Burman Siburian (populer dengan panggilan Pay; lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, 2 Mei 1970; umur 39 tahun)
adalah salah seorang musikus Indonesia. Ia adalah anggota band rock BIP yang telah mengedarkan 2 album yakni "Turun dari langit" dan "Min Plus". Pay juga terpilih sebagai salah satu gitaris yang tampil di album Gitar Klinik dan jam session bersama Andy Timmons di Hard Rock Cafe Jakarta.Pay merupakan mantan anggota Slank. Pay masuk Slank pada tahun 1989 s/d 1997.


9 . I Wayan Balawan

Wayan Balawan, atau Balawan (lahir 9 September 1973 di Bali ) adalah seorang Indonesia gitaris dan penulis lagu . Dia paling terkenal sebagai gitaris Batuan Etnik Fusion.Sejak ia kembali dari Sydney , Balawan telah mengembangkan teknik"8 finger tapping" juga dikenal sebagai "Touching Tapping Style".Band pertama profesionalnya adalah Batuan Ethnic Fusion, yang masih aktif. Selain menjadi anggota band, Balawan juga
menggarap proyek solo karir dan telah merilis tiga album album solo pertamanya adalah "Balawan", yang dirilis pada tahun 1997 oleh Musik Akustik Label, sebuah Jerman , "globalisasi", di bawah Chico & Ira production pada tahun 1999 dan "Magic Finger" pada tahun 2005.


8. Erros Candra

Eross Candra biasa disapa Eross adalah seorang pria kelahiran (lahir di Yogyakarta, 3 Juli 1979; umur 31 tahun) yang berprofesi sebagai musisi yang merupakan anggota dari grup musik Indonesia Sheila on 7. Eross berposisi sebagai gitaris dari grup musik tersebut.Eross besar di keluarga pecinta musik. Ibunya seorang penyanyi, kakeknya pemain saksofon, dan pamannya mahir main gitar. Sejak SD, Eross telah mengenal dunia musik karena sering mendampingi ibunya yang latihan band di studio musik di rumahnya, Karangkajen, Yogyakarta. Eross sangat tertarik dengan alat musik gitar dan mempelajarinya. Gitar pertama dimiliki oleh Eross saat berusia 14 tahun sebagai kado ulang tahun dari ayahnya. Saat kelas 3 SMP, Eross pernah ikut sebuah band, namun tak bertahan lama karena salah satu personelnya pindah kota.
Kelas 1 SMA menjadi saat yang bersejarah bagi Eross. Eross diajak bergabung dengan Dizzy band, bersama dengan Icha dan Adhit Jikustik. Eross menjadi satu-satunya anggota yang masih SMA, yang lain telah kuliah. Sang kakek juga menghadiahkan sebuah gitar listrik yang menjadi gitar listrik pertamanya. Pada tahun yang sama, Eross berkenalan dengan Sakti dan Anton dari saudaranya, Oscar. Dari Sakti, Eross kenal dengan Adam, lalu Duta. Dan akhirnya terbentuklah Sheila Gank pada tanggal 6 Mei 1996 di rumah Adam.


7.Abdee Negara

Gaya rambut urakan plus stelan kemeja or kaus ketat lengkap dengan pernak perniknya menjadi ciri khas Abdee Negara di setiap konser musik Slank. Gitaris Kelahiran Donggala, Sulawesi Tengah ini menggantikan Posisi Pay pada tahun 1997 yang sudah mendarah daging di semua fans Slank saat itu. Awalnya, para Slankers sempat meragukan kapasitasnya sebagai salah satu pengganti Pay. Namun, kenyataannya kemudian sangat tidak sesuai dengan perkiraan awal para Slankers. Bahkan kontribusi yang diberikan oleh Abdee terhadap Slank bisa dibilang melebihi Pay.
Ia hijrah dari kota Palu ke Jakarta untuk menjadi musisi profesional. Pertama-tama ia bergabung bersama band Ecky Lamoh, Gideon Tengker, dan Henky Supit. Lantas kemudian menjadi session player untuk berbagai artis lain mulai dari Ermy Kulit sampai Trio Kwek-Kwek. Namanya menjadi pembicaraan luas saat ia dan rekannya, Ridho didaulat sebagai gitaris baru Slank.


6.Tohpati

Tohpati Ario Hutomo (lahir di Jakarta, 25 Juli 1971; umur 38 tahun) adalah seorang gitaris dan penulis lagu Indonesia.
Tohpati merupakan salah satu gitaris jazz yang terkenal.Sejak masih remaja ia sudah sering tampil di panggung-panggung Jakarta. Bahkan ia pernah menyabet gelar Gitaris Terbaik pada Festival Band se-DKI pada saat usianya baru 14 tahun. Kemudian tahun 1989 juga terpilih menjadi Gitaris Terbaik festival Band se-Jawa. Di tahun itu juga ia menyabet gelar Gitaris Terbaik pada Yamaha Band Explosion tingkat Nasional.
Tahun 1993, ia kemudian tergabung dalam grup "Simak Dialog" yang beranggotakan Riza Arshad, Arie Ayunir, dan Indro.


5. Andra Ramadhan

Andra "Ramadhan" Junaidi (lahir 17 Juni 1972; umur 37 tahun) adalah gitaris grup band Dewa 19. Ia juga pencetus grup band Dewa.Pada tahun 2007, ia membentuk grup band Andra and The BackBone bersama dengan Stevie Morley Item dan Dedy Lisan yang telah menghasilkan dua album.Andra mengaku terlambat tertarik terhadap musik. karena baru SMP lewat ekskul musik. Pertama ia bermimpi untuk menjadi seo- rang drummer terkenal, tapi karena masalah biaya untuk membeli Drum sangat mahal dan setelah melihat teman2nya asyik memetik gitar, hobinya pun berganti. Bermodal gitar pinjaman, ia mulai belajar gitar, dan memang karena bakat, kemampuan dan teknik permainannya berkembang sangat pesat. Di SMPN 6 inilah, Andra bertemu dengan Dhani, Wawan, dan Erwin kemudian mereka sepakat untuk membentuk band dengan nama Dewa.


4.Eet Sjahranie

Zahedi Riza Sjahranie (Bandung, Jawa Barat, 3 Februari 1962) atau lebih dikenal dengan nama panggilan Eet Sjahranie adalah musikus Indonesia.
Eet Sjahranie selalu dihubungkan dengan kepiawaiannya memetik dawai gitar. Setelah Ian Antono, Eet disebut-sebut sebagai jawara gitar di tanah air. Imej itu memang layak disandangnya. Terlebih ia kini menjadi salah satu gitaris grup rock Indonesia yang cukup disegani, EdanE. Dilahirkan di Bandung, 3 Februari 1962 dengan nama Zahedi Riza Sjahranie, anak ketujuh dari kedepan bersaudara ini mulai menyenangi musik saat menginjak usia 5 atau 6 tahun. Maklum kakak-kakanya sering memutar lagu-lagu barat, seperti Deep Purple, Jimi Hendrix, Led Zeppelin, The Beatles, hingga Bee Gees.
Bersama EdanE, Eet mencurahkan kemampuannya dalam bermain gitar. Impiannya menjadikan grup rock, yang paling tidak secara musical sama kualitasnya dengan grup-grup rock dari luar, berusaha ia wujudkan. Hasilnya, semua orang mengakui Eet terbilang berhasil mempresentasikan musik rock yang bermutu. Sayatan-sayatan gitar yang bertehnik serta eksperimen distorsi sound-nya yang njelimet, banyak membuat orang berdecak. Maka, tidak terlalu berlebihan jika ia dijuluki salah satu kampiun gitar rock di Indonesia.


3. Dewa Budjana

Dewa Budjana (I Dewa Gede Budjana; lahir di Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 30 Agustus 1963; umur 46 tahun) adalah anggota grup musik Gigi.Dewa Budjana mungkin merupakan sosok gitaris yang sempurna. Setidaknya di Indonesia ia bisa dibilang telah memiliki segala hal yang diimpikan oleh gitaris-gitaris lainnya. Bagaimana tidak? mulai dari sound dan permainannya yang berkarakter, serta segudang pengalaman dalam dunia musik yang antara lain : kesuksesan bersama bandnya Gigi, merilis 4 album solo instrumental, menjadi session player dengan berbagai macam musisi, membentuk Trisum yang sempat mencuri perhatian publik, sampai memproduseri album mulai dari yang bernuansa religi hingga mengorbitkan gitaris sekaliber Balawan. Budjana juga merupakan gitaris yang paling sering diburu oleh penggemarnya untuk urusan teknik dan sound.


2.Ian Antono

Ian Antono yang memiliki nama asli Jusuf Antono Djojo (lahir di Malang, Jawa Timur, 29 Oktober 1950; umur 59 tahun) adalah seorang musisi dan pencipta lagu yang juga salah seorang gitaris kelompok musik rock legendaris God Bles.Ian Antono juga merupakan sosok seorang musisi yang produktif. Dalam setahun beliau bisa menggarap album untuk beberapa penyanyi.Kebesaran nama dan kontribusinya bagi dunia musik Indonesia membuat para musisi muda Indonesia menggelar proyek album A Tribute To Ian Antono yang dimeriahkan oleh artis-artis musik Indonesia seperti EdanE, Sheila On 7, Padi, Gigi, Cokelat, Boomerang, /rif, dll.


1.Rhoma Irama

Raden Oma Irama yang populer dengan nama Rhoma Irama (lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946; umur 63 tahun) adalah musisi dangdut dari Indonesia yang berjulukan "Raja Dangdut".Berdasarkan data penjualan kaset, dan jumlah penonton film- film yang dibintanginya, penggemar Rhoma tidak kurang dari 15 juta atau 10% penduduk Indonesia. Ini catatan sampai pertengahan 1984. "Tak ada jenis kesenian mutakhir yang memiliki lingkup sedemikian luas", tulis majalah TEMPO, 30 Juni 1984. Sementara itu, Rhoma sendiri bilang, "Saya takut publikasi. Ternyata, saya sudah terseret jauh."
Rhoma Irama terhitung sebagai salah satu penghibur yang paling sukses dalam mengumpulkan massa. Rhoma Irama bukan hanya tampil di dalam negeri tapi ia juga pernah tampil di Kuala Lumpur, Singapura, dan Brunei dengan jumlah penonton yang hampir sama ketika ia tampil di Indonesia. Sering dalam konser Rhoma Irama, penonton jatuh pingsan akibat berdesakan. Orang menyebut musik Rhoma adalah musik dangdut, sementara ia sendiri lebih suka bila musiknya disebut sebagai irama Melayu.
Sebagai musisi, pencipta lagu, dan bintang layar lebar, Rhoma selama kariernya, seperti yang diungkapkan, telah menciptakan 685 buah lagu dan bermain di lebih 10 film.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar