Selasa, 24 Januari 2012

Gua Kiskendo Kabupaten Kulon Progo - D.I. Yogyakarta - Indonesia


Foto 1 dari  1Gua Kiskendo di Kabupaten KulonporogoFoto 1 dari  1Gua Kiskendo di Kabupaten Kulonporogo
Foto 1 dari  1
Gua Kiskendo di Kabupaten Kulonporogo



Gua Kiskendo di Kabupaten Kulonporogo

A. Selayang   Pandang

Gua yang oleh penduduk setempat disebut sebagai Guo Kiskendo ini menurut kisah ditemukan oleh seorang pertapa  yang bernama Ki Gondorio pada tahun 1700-an. Sang pertapa  ini sekaligus berperan sebagai juru kunci gua yang pertama. Menurut cerita ini, pada suatu malam ia bermimpi memasuki sebuah gua yang menyerupai  kerajaan. Di dalam mimpinya, Ki Gondorio mendapat petunjuk agar menamai  15  ruangan di dalam gua itu. Setelah terbangun dari  tidurnya, Ki Gondorio mengikuti segala petunjuk  yang diterimanya dalam mimpi.
Kendati ada kisah seperti itu, masyarakat yang  tinggal di sekitar Gua Kiskendo mempunyai berbagai versi cerita. Ada yang bilang bahwa keberadaan gua ini muncul dari dunia pewayangan. Versi ini mengisahkan bahwa dahulu kala Gua Kiskendo merupakan sebuah kerajaan yang  dipimpin oleh seorang raja yang bernama Mahesosuro. Ada juga yang mengatakan bahwa gua ini merupakan duplikat dari sebuah gua  yang terdapat di India.
Hingga kini, masyarakat setempat masih menganggap  Gua Kiskendo sebagai tempat yang  keramat. Hal ini berkaitan dengan mitos atau legenda yang melatarbelakanginya, maupun tempat - tempat  yang terdapat di dalam gua yang sering digunakan untuk tirakatan atau bertapa. Anggapan keramat bagi Gua Kiskendo juga berhubungan dengan adanya  pantangan-pantangan bagi siapa saja yang ingin masuk ke dalamnya. Pantangan tersebut antara lain tidak boleh membuang kotoran  di  dalam gua, tidak boleh menghina atau merusak keadaan gua, dan tidak boleh berbuat hal-hal di luar batas kesopanan.

B. Keistimewaan

Wisatawan  dapat  menilik alur cerita tentang Gua Kiskendo yang dipautkan dengan  kisah  pewayangan (epos Ramayana) yang diukir pada dua relief di depan  mulut gua.
Gua Kiskendo  berupa satu komplek objek  wisata yang terdiri dari beberapa tempat yang  konon menurut cerita masih berhubungan  dengan legenda yang  melatarbelakangi gua tersebut, yakni Kerajaan Kiskendo. Di kawasan ini terdapat  15 ruang, yaitu: 
  • Lidah Mahesosuro, yaitu berupa batu yang mempunyai lidah. Konon, batu ini  berasal dari lidah Raja Mahesosuro yang dipotong oleh Subali untuk mencegah  agar Mahesosuro tidak dapat hidup kembali. 
  • Pertapaan ledek, yaitu tempat yang digunakan untuk bertapa agar sukses dalam berkesenian. 
  • Pertapaan Santri Tani, yaitu tempat yang digunakan untuk bertapa agar hasil  pertanian dapat melimpah. Dahulu, tempat ini pernah digunakan sebagai tempat tinggal para petani yang hidup di daerah  sekitar gua. 
  • Pertapaan Subali, yaitu tempat Subali bertapa sebelum bertempur melawan Mahesosuro dan Lembusuro (manusia berkepala lembu). 
  • Sumelong, yaitu sebuah lubang yang dapat menembus ke atas. Menurut mitos,  lubang yang terletak di tengah gua ini ialah tempat Subali keluar  dari gua karena mulut gua ditutup oleh Sugriwo.
  • Lumbung Kampek, yaitu tempat penyimpanan barang-barang berharga dari Kerajaan Gua Kiskendo. 
  • Selumbung, yakni lumbung makanan Kerajaan Gua Kiskendo. 
  • Gua Seterbang, ialah gua yang masih satu bagian dari Gua Kiskendo. Konon, gua  ini terhubung dengan laut selatan. 
  • Keraton Sekandang, yaitu pusat Kerajaan Gua Kiskendo. Di tempat inilah Subali bertempur melawan Mahesosuro dan Lembusuro.
  • Pertapaan Kusuman, merupakan tempat bertapa untuk memperoleh derajat yang tinggi.
  • Padasan, ialah sumber air pada masa kejayaan Kerajaan Gua Kiskendo.
  • Sepranji, berfungsi sebagai pusat peternakan pada jaman Kerajaan Gua Kiskendo.
  • Babat Kandel, berupa batuan-batuan yang mirip dengan usus perut manusia.  Menurut cerita, babat ini merupakan isi perut Mahesosuro  yang dibuang oleh Subali.
  • Sawahan, yaitu tempat menanam  padi.
  • Selangsur, yaitu tempat serdadu Kerajaan Gua Kiskendo bertempur melawan Subali.
Di samping  kelimabelas tempat tersebut, terdapat objek-objek  lainnya yang berdekatan  dengan komplek Gua Kiskendo,  yakni Gua Sumitro (sekitar 50  meter),  Grojogan Sewu (air terjun dengan ketinggian 20 meter), Watu Blencong  (berada kira-kira 250 m di atas Gua Kiskendo), Gunung  Krengseng, Watu Gajah, dan Gunung Kelir (gunung batu kapur yang berbentuk menyerupai  layar, berjarak 4,5 km dari Gua Kiskendo).

C. Lokasi

Gua yang berada di  kawasan pegunungan Menoreh ini masuk ke dalam wilayah administratif Dusun Sukamaya, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya, gua ini berada di sebelah  barat laut  Kota Wates, ibu kota Kabupaten Kulon Progo, dan kira-kira terletak pada  ketinggian 800 meter dpl.

D. Akses

Untuk mencapai  lokasi wisata gua yang berjarak sekitar 35  Km dari kota  Yogyakarta ini, wisatawan dapat menggunakan  bus antar kabupaten dari Terminal Pusat Giwangan Yogyakarta. Dari terminal ini, wisatawan disarankan memilih bus jalur Yogyakarta—Sentolo atau Yogyakarta - Wates dengan tarif Rp 10.000  (Februari  2008). Biasanya, bus-bus yang beroperasi di jalur tersebut berwarna gelap dan  berukuran lebih kecil dibanding bus  kota.
Dari Terminal  Giwangan, perjalanan darat yang harus ditempuh sekitar 40 menit. Jangan lupa  untuk berpesan pada sang kondektur agar  berhenti di pertigaan Ngeplang.  Dari pertigaan ini, wisatawan harus berganti  bus dan mengambil bus jurusan Samigaluh atau Nanggulan. Menggunakan bus ini  dibutuhkan Rp 15.000 dan wisatawan akan sampai ke  objek wisata Guo Kiskendo setelah 50  menit perjalanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar